Sejarah Tradisi Nyambleh
Sejarah tradisi nyambleh
➡ Sejarah tradisi nyambleh
➡ Upacara nyambleh termasuk upacara bhuta yadnya salah satu ritual agama Hindu, persembahan dengan korban suci binatang di perempatan pada saktinya Dewa Siwa (Dewi Durga) dengan ancangan yang berwujud barong, ratu Gede, ratu ayu dll.
➡ Fungsinya adalah adanya nilai luhur dalam persembahan tersebut membuat keharmonisan bhuana agung dengan bhuana alit. Kekuatan Bhuta yang bersemayam pada Bhuana agung dan bhuana alit (manusia), perlu dipelihara agar seimbang. Kekuatan Bhutakala dan Durga di bhuana agung dan bhuana alit mengandung unsur Triguna. Kekuatan Kala berasal dari unsur Rajah, kekuatan Durga lahir berasal unsur Tamah. Kekuatan tersebut selalu menguji keteguhan iman manusia.
➡ Kekuatan bhuta mengakibatkan hati manusia mengalami kegelapan, didorong lagi oleh kekuatan Durga, sehingga muncul sifat bengis sampai membunuh, merampok dan lain-lain. Kekuatan itulah agar seimbang. Menuju keseimabangan dengan barbagai cara salah satu cara yang diyakini adalah Bhuta yadnya. Disisi lain Nyambleh termasuk unsur kebudayaan Survival yang tetap hidup dijalani sampai kini, yang merupakan akulturasi dari kepercayaan Tantrayana dari India, berakulturasi dengan kearifan lokal di Bali. Hal ini diyakini oleh masyarakat Bali bahwa Nyambleh dipersembahkan untuk Ratu Gede (unen-unen). Selain itu dipercaya sebagai pelindung masyarakat agar terhindar dari mara bahaya dan yang penting menetralisir prilaku yang menyimpang, maupun mengendalikan diri dan lain-lain.
Comments
Post a Comment